Thursday, April 7, 2016

Saluang Alat Musik Tiup Bambu Minangkabau

Saluang Alat Musik Tiup Bambu Minangkabau/ Maspon Riza.- Awilaras Jurnal Musik Bambu Vol.01 Juli 2014. Sebagai salah satu wilayah budaya (Cultural Area) yang ada di Indonesia, Minangkabau mempunyai ragam kesenian yang berbeda dengan wilayah lainnya di Indonesia. Salah satu instrument yang menjadi ciri khas daerah Minangkabau ialah Saluang (alat tiup) yang terdapat hampir di seluruh daerah minangkabau.

Kehidupan kesenian Minangkabau terkenal atraktif, seolah-olah mencerminkan kehidudpan masyarakat yang aktif dan ulet. Walaupun demikian dalam hal music, Minangkabau tidak memiliki kebakuan dalam hal skala nada seperti kesenian daerah Jawa, Sunda, dan Bali. Misalnya dalam kesenian Sunda dan Jawa, memiliki tangga nada Degung-Pelog-Salendro-Madenda, notasi daminatila-kepatihan-rante, dan lain-lain. Begitu pula dengan kesenian daerah Bali dengan notasi ‘ndong nding-nya.

Musik daerah Minangkabau sama sekali tidak memiliki tangga nada serta notasi yang baku. Untuk melafalkan nada atau membaca sebuah melodi lagu biasanya meminjam konsep notasi solmisasi seperti pada tangga nada music barat.

Dalam budaya Minangkabau, alat music yang paling banyak dimiliki adalah alat musik tiup, baik bentuk maupun jenisnya.Sekurang-kurangnya terdapat 5 jenis Saluang diantaranya: Saluang Darek, Saluang Pauah, Saluang Pangjang, Saluang sirompak, dan Saluang Sampelong. Penamaan tersebut didasarkan pada nama daerah asal, ukuran, bentuk, dan efek yang ditimbulkan saat dimainkan. Perbedaan karakter masyarakat daerk (darat) dan pasisie (pesisir) berkaitan dengan letak geografis, iklim, dan mata pencaharian yang berdampak pada musikalitas tiap daerahnya.

Saluang secara etimologi berasal dari kata luang berarti ruang, celah, senggang (waktu), dan seterusnya, mendapat awalan “sa” atau “se”, dalam hal ini berarti satu atau suatu. Jadi , sa – luang mengandung arti satu ruang atau satu celah, suatu ruang atau suatu celah. Dalam konteks Saluang sebagai alat music tiup berarti alat music yang memiliki celah atau ruang resonator dari seruas bamboo (Minang : talang). Bunyi atau suara Saluang berasal dari pergesekan udara saat dilakukan tiupan ke bagian ujung yang sengaja dimiringkan. Bagian ujung yang dimiringkan itu disebut dengan istikah Suai.

Kata Kunci:Cultur Area, Ragam Saluang, Karakter Musikal.

No comments:

Post a Comment